AllahSwt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik Rasulullah saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang baik (al-Asmau al-Husna) itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam surga-Nya. Pada pembelajaran PAI kelas 7 bab 1 ini hanya empat al-Asmau al-Husna yang akan kalian pelajari
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Iman merupakan pondasi paling awal dalam beragama, oleh karena itu menanamkan keimanan dalam pendidikan seseorang itu menjadi penting. Sebagai umat islam, ada pokok keimanan yang harus diimani sebagaimana dalam rukun iman. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallamعن ابى هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم كَانَ يَوْما بارزا للناس اذاتاه رجل يمشي فقال يا رسول الله ما الايمان ان تؤمن بالله و ملائكته و كتبه و رسله ولقائه و تؤمن بالبعث الاخر"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sedang bersama kami, lalu datanglah seorang laki-laki dengan berjalan kaki, lantas bertanya "Wahai Rasulullah, apakah iman itu?" beliau menjawab "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari akhir." HR. Bukhari. Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi, lalu dia bertanya kepada nabi apakah iman itu? Lalu nabi menjawab engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, para Rasul-Nya, Kitab-kitab, dan hari akhir. Beriman kepada Allah ini sangat penting dalam kehidupan kita beragama. Oleh karena itu kita perlu untuk mempelajarinya dan membenarkan dalam segala aspek kehidupan kita, supaya hati kita benar-benar mengimaninya. Dalam pemaknaan iman yaitu pembenaran hati yang disertakan dengan lisan dan kepada Allah adalah suatu pokok dan dasar dalam keimanan. Dalam artian dia berkeyakinan bahwasannya Allah adalah pencipta daripada seluruh jagat raya yang luas ini, Dialah yang mengatur alam ini, Dialah yang berhak disembah yang tidak mempunyai sekutu wajib mengimani Allah swt. karena kita berkeyakinan bahwasannya alam ini pasti ada sang penciptanya dan tidak mungkin tidak ada penciptanya. Dan kita berkeyakinan bahwasannya tuhan kita itu bersih daripada sifat adalah termasuk ciptaan Allah swt. yang tidak bisa kita capai dengan pancaindera. Tugas mereka hanyalah menyembah kepada Allah dan selalu patuh terhadap perintah-Nya. Mereka telah disucikan oleh Allah dari hawa nafsu, kesyahwatan-kesyahwatan hayawaniyah, dan terhindar dari berbuat dosa kepada Allah. Untuk selamat dan amannya kepercayaan kita tentang malaikat, kita dapat menyimpulkan bahwa malaikat itu adalah makhluk-makhluk gaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya maupun jumlahnya, tetapi kita harus yakin tentang keberadaannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai sebuah ajaran atau wasiat yang diwahtukan kepada para Rasul dan Nabi-nabi. Di dalam ajarannya Allah Subhanahu wa Ta'ala ada yang dicatat di kitab-kitab tersebut dan diantara kitab-kitab tersebut, ada juga yang tidak dapat diketahui sama sekali. Tetapi kita berkeyakinan bahwasannya para Nabi dan Rasul itu pasti mendapatkan wahyu yang wajib mereka sampaikan kepada kaumnya atau yang wajib kita ketahui dan yakin bahwa kitab tersebut benar-benar ada yaitu kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa, kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa, kitab zabur diturunkan kepada Nabi Daud, kitab al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.Dalam kepercayaan kita kepada kitab-kitab suci itu dalam pemaknaannya yaitu bahwa kita berkeyakinan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan keempat kitab tersebut kepada Nabi yang tersebut di atas, percaya bahwa telah terjadi perubahan, pengurangan, dan penambahan pada kitab taurat, zabur, dan injil. Maka al-Qur'an hadir sebagai pembenar atas kitab sebelumnya dan diturunkan kepada umat Nabi Muhammad untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Duakalimat syahadat sebagai rukun Islam pertama adalah pernyataan seorang muslim untuk tidak memisahkan antara keimanan kepada Allah swt. di satu sisi, dan keimanan kepada Rasulullah di sisi lainnya. para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari Iman kepada Malaikat merupakan salah satu landasan agama Islam. AllahTa`ala berfirman yang artinya “Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya….” QS. Al-Baqarah 285 Rasulullah ketika ditanya oleh Jibril `alaihis salam tentang iman, beliau menjawab “Iman yaitu Engkau beriman dengan Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman dengan takdir yang baik dan buruk.” Muttafaq `alaihBarangsiapa yang ingkar dengan keberadaan malaikat, maka dia telah kafir, keluar dari Islam. Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” QS. An-Nisa` 136Batasan Minimal Iman kepada MalaikatBertambah Iman Seiring dengan Bertambahnya IlmuHakikat MalaikatAsal Penciptaan MalaikatJumlah MalaikatSifat Fisik MalaikatKe-ma`shum-an MalaikatBuah Iman kepada MalaikatBatasan Minimal Iman kepada MalaikatSyaikh Shalih bin `Abdul `Aziz Alu Syaikh hafidzahullah mengatakan “Batas minimal iman kepada malaikat adalah keimanan bahwasanya Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang senantiasa taat kepada-Nya. Mereka merupakan makhluk yang diatur sehingga tidak berhak diibadahi sama sekali. Diantara mereka ada malaikat yang ditugasi untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi.” Syarh Arbain Syaikh Shalih Alu SyaikhBertambah Iman Seiring dengan Bertambahnya IlmuSetelah itu, setiap kali bertambah ilmu seseorang tentang rincian hal tersebut malaikat, wajib baginya mengimaninya. Dengan begitu, maka imannya akan bertambah. Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka orang-orang munafik ada yang berkata Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan turannya surat ini?’ Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.” QS. At-Taubah 124Hakikat MalaikatSyaikh DR. Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil mengatakan, “Dalil-dalil dari al-Qur`an, as-Sunnah, dan ijma` kesepakatan kaum muslimin tentang malaikat menunjukkan hal-hal sebagai berikutMalaikat merupakan salah satu makhluk di antara makhluk-makhluk ciptaan menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah menciptakan jin dan manusia juga untuk beribadah kepada-Nya adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di alam yang mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat tersebut di dunia karena kedekatannya, dan untuk melaksanakan perintah-Nya, baik perintah yang yang bersifat kauniyyah, maupun syar` Ta`ala berfirman yang artinya “Dan mereka berkata Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil mempunyai anak’, Maha Suci Allah. Sebenarnya malaikat-malaikat itu, adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka malaikat dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah’, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.” QS. Al-Anbiyaa` 26 – 29Lihat Mu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin hal. 15Asal Penciptaan MalaikatAllah Ta`ala menciptakan malaikat dari cahaya. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam hadits dari Ummul Mu`minin `Aisyah radhiyallah `anha, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda “Malaikat diciptakan dari cahaya.” HR. MuslimJumlah MalaikatJumlah mereka sangat banyak. Hanya Allah saja yang tahu berapa banyak jumlah mereka. Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri.” QS. Al-Muddatstsir 31 Ketika Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallammelakukan Isra` Mi`raj, berkata Jibril `alaihis salam kepada beliau “Ini adalah Baitul Ma`mur. Setiap hari shalat di dalamnya 70 ribu malaikat. Jika mereka telah keluar, maka mereka tidak kembali lagi…. ” Muttafaqun `alaihiSifat Fisik MalaikatBerikut ini kami sampaikan sebagian sifat fisik malaikatKuatnya fisik mereka Allah Ta`ala berfirman tentang keadaan neraka yang artinya, “Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. Tahrim 6 Panas api neraka, yang membuat besi dan batu meleleh, tidak membahayakan juga dengan Malakul jibal Malaikat gunung, dimana dia menawarkan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam untuk menabrakkan dua gunung kepada sebuah kaum yang mendurhakai beliau. Kemudian beliau menolak tawaran tersebut. Hadits yang menceritakan kisah ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih MuslimMempunyai sayap Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Fathiir 1Tidak membutuhkan makan dan minum Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami malaikat-malaikat telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan “Selamat.” Ibrahim menjawab “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah malaikat-ma]aikat yang diutus kepada kaum Luth.’” QS. Huud 69 – 70As Suyuthi rahimahullah berkata “Ar-Razi dalam tafsirnya mengatakan bahwa para ulama sepakat bahwasanya malaikat tidak makan, tidak minum, dan juga tidak menikah.”Ke-ma`shum-an MalaikatAllah Ta`ala telah manjadikan malaikat sebagai makhluk yang ma`shum, dimana mereka tidak akan pernah bermaksiat kepada-Nya. Allah Ta`alaberfirman “Dan mereka berkata Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil mempunyai anak’, Maha Suci Allah….” lihat QS. Al-Anbiyaa` 26 – 29 di atasDiantara buah dari beriman kepada malaikat adalahMengetahui keagungan Allah Ta`ala yang telah menciptakan makhluk-makhluk yang mulia, yaitu kepada malaikat karena ibadah-ibadah yang mereka lakukan. lihat Syarh Tsalatsatul Ushul Syaikh `UtsaiminDemikialah sedikit bahasan tentang malaikat. Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih rinci tentang Malaikat, silahkan merujuk ke kitabMu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin karya DR. Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil. Wallahu Ta`ala a` juga Berapakah Jumlah Malaikat?—Penulis Abu Ka’ab Prasetyo Artikel Permasalahantersebut mengakibatkan: ptk penelitian tindakan kelas pai. 1. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran diantaranya: a. Apabila guru mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan umpan balik, siswa cenderung tidak merespon. b. Apabila guru memberi kesempatan bertanya tentang materi pelajaran, pada umumnya siswa tidak memanfaatkan. Jakarta, IDN Times - Iman kepada malaikat banyak tercantum dalam Al-Quran dan karena itu umat muslim di seluruh dunia wajib mengimani dan percaya akan adanya malaikat. Adapun malaikat itu sendiri merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang terbuat dari cahaya, seperti yang dijelaskan dalam Hadis riwayat Imam Muslim berikutعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ "Malaikat itu diciptakan dari diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." HR. Muslim.Berdasarkan hadis di atas diketahui malaikat diciptakan oleh Allah Swt untuk taat beribadah serta menjalankan tugas-tugasnya. Hal tersebut membuat derajat malaikat berbeda dengan jin dan untuk mengimani akan adanya malaikat juga tertulis di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah Ayat 285 yang berbunyiاٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُو سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ "Rasul Muhammad beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya Al-Qur'an dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Mereka berkata, “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepadaMu tempat kami kembali".Selain itu, dijelaskan juga dalam Al-Quran tentang orang muslim yang tidak mengimani akan adanya malaikat, makan bisa dikatakan seorang muslim tersebut dinyatakan tersesatيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًاWahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad dan kepada Kitab Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat sepatutnya seorang muslim yang beriman, wajib mengimani akan adanya malaikat karena dengan percaya rukun iman memperkokoh benteng keimanan kita. Berikut pembahasan terkait pengertian iman kepada malaikat, ciri-ciri dari malaikat serta nama-nama malaikat dan tugasnya yang wajib dipahami oleh umat Malaikat iman kepada malaikat adalah percaya akan adanya malaikat makhluk ciptaan Allah SWT yang terbuat dari cahaya. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan percaya akan tugas-tugas dan amalan yang diberikan Allah SWT kepada para malaikat. Malaikat adalah hal ghaib yang tidak bisa dilihat oleh begitu, malaikat merupakan salah satu makhluk Allah SWT yang paling taat beribadah, maka dari itu keistimewaan ciptaan Allah yang satu ini memang tidak bisa tertandingi oleh siapapun dalam hal taat kepada sang dalam Al-quran bahwa bentuk taat kepada Allah Swt, malaikat selalu bertasbih menyebut asma baik allah SWT mulai malam hingga siang dan tiada henti-hentinya, hal tersebut tertuang dalam surat Al-anbiya ayat 19-20وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ“Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahnya dan tidak pula merasa letih.”mengimani malaikat memang sudah sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim, walaupun sifatnya ghaib tapi kita harus mempercayai akan tugas-tugasnya yang diperintahkan oleh allah untuk umat manusia di muka bumi Ciri-Ciri MalaikatIlustrasi Ciri-ciri Malaikat Berukuran Besar Sebagaimana hadits Riwayat Abu Dawud meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda"Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun." HR. Abu Dawud Diciptakan dari Cahaya Dijelaskan dalam Hadits riwayat Imam Muslim dari Aisyah RA, Rasulullah bersabda Malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari nyala api…" HR. Muslim Memiliki Sayap Hal tersebut tertuang dalam firman Allah Surat Al-fathir ayat 1 “Segala puji bagi Allah SWT Pencipta Langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah SWT menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya." Selalu Taat Kepada Allah SWT Penjelasan tersebut tercatat dalam Al-quran surat At-Tahrim ayat 6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." Tidak Diketahui Berjenis Kelamin Pria atau Wanita Hal tersebut tertuang dalam salah penjelas firman allah dimana Allah SWT murka kepada orang kafir yang menganggap malaikat berjenis kelamin perempuan, padahal nyatanya malaikat adalah sesuatu hal yang ghaib dan tidak bisa dilihat oleh mata, dijelaskan dalam surat Ash-Shaffat ayat 149-150 “Tanyakanlah ya Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Makkah, apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki. Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?”3. Nama-Nama Malaikat dan TugasnyaIlustrasi Malaikat dan Tugasnya menciptakan malaikat dengan berbagai macam tugas, di dalam ajaran islam terdapat 10 nama malaikat yang wajib diketahui oleh seorang muslim dan masih banyak lagi malaikat yang ada di dunia maupun di akhirat yang belum kita tahu. Malaikat Jibril tugasnya Menyampaikan Wahyu dari Allah SWT kepada Nabi dan Rasul Malaikat Mikail tugasnya memberi Rezeki kepada Manusia atas perintah allah Malaikat Israfil tugasnya meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat tiba Malaikat Izrail Tugasnya Mencabut Nyawa Manusia Malaikat Munkar tugasnya bertanya kepada manusia di alam kubur Malaikat Nakir tugasnya bertanya kepada manusia di alam kubur Malaikat Raqib Tugasnya mencatat segala amal baik manusia di dunia Malaikat Atid Tugasnya mencatat segala amal buruk manusia di dunia Malaikat Malik Tugasnya Menjaga Pintu neraka Malaikat Ridwan tugasnya Menjaga Pintu Surga Itulah beberapa pembahasan mengenai pengertian iman kepada malaikat,ciri-ciri malaikat serta nama malaikat yang wajib kita tahu. Sudah sepantasnya sebagai umat muslim yang taat kita mempercayai akan adanya makhluk Allah SWT bernama malaikat yang selalu mengawasi kita baik di dunia maupun di akhirat Raga Putra Wiwaha Baca Juga Doa untuk Ibu Hamil, Termasuk Doa Syukuran Tujuh Bulan
malaikatbeserta seluk-beluknya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan paedagogis, yaitu pendekatan yang beranjak dari konsep-konsep dan teori-teori pendidikan. Dengan pendekatan ini, penulis mencoba mengimplementasikan nilai keimanan yang transendental ke dalam wacana kependidikan. 2.
Jakarta - Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua dalam ajaran Islam. Mengapa seorang muslim wajib beriman kepada malaikat?Melansir buku Iman Kepada Malaikat oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, iman tidak dapat ditegakkan kecuali dengan rukun-rukun tersebut. Keenam rukun tersebut telah disebutkan dalam Al-Quran. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 177,... لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦ Artinya "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi ..."Allah SWT telah menciptakan berbagai makhluk dengan keadaan dan bentuk beragam. Salah satunya adalah malaikat yang diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya. Beriman kepada malaikat berarti meyakini keberadaan malaikat yang selalu taat kepada Allah SWT sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 19-20 yang berbunyi,19 وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ20 يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَArtinya 19 Hanya milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Malaikat-malaikat yang di sisi-Nya tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. 20 Mereka malaikat-malaikat bertasbih pada waktu malam dan siang dengan tidak samping itu, ada sejumlah hikmah yang dapat dipetik dari beriman kepada malaikat. Salah satunya, seorang muslim akan takut untuk melakukan kejahatan atau perbuatan dosa karena sesungguhnya malaikat mencatat amal kebaikan dan keburukannya. Rasulullah SAW bersabda,"Engkau terus-menerus diawasi oleh malaikat di malam hari dan malaikat di siang hari dan mereka berkumpul pada sholat ashar dan sholat fajar," HR BukhoriDengan mengimani malaikat, kita juga percaya bahwa segala pekerjaan yang dilakukan di dunia sesungguhnya ialah hak yang harus dipertanggungjawabkan dan tidak dapat ditutupi dari-Nya. Allah berfirman dalam surat Al Hadid ayat 3,هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌArtinya "Dialah Yang Mahaawal, Mahaakhir, Mahazahir, dan Mahabatin. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."Salah satu upaya mengimani keberadaan malaikat adalah memahami nama-nama dan tugasnya masing-masing. Setidaknya ada 10 nama malaikat yang wajib dipahami muslim. Berikut ulasan Nama Malaikat dan Tugasnya1. Malaikat JibrilMemiliki tugas untuk menyampaikan wahyu kepada nabi dan Malaikat MikailMemiliki tugas untuk mengatur kesejahteraan makhluk ciptaan Allah Malaikat IsrafilMemiliki tugas untuk meniup sangkakala baik saat dimulainya kiamat maupun saat hari kebangkitan di Padang Malaikat IzrailMemiliki tugas untuk mencabut nyawa seluruh makhluk ciptaan Allah SWT. Allah berfirman tentangnya dalam surat As-Sajdah ayat 11,قُلْ يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ ٱلْمَوْتِ ٱلَّذِى وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَArtinya Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawa-mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmu lah kamu akan dikembalikan."5. Malaikat MunkarMemiliki tugas untuk memberikan pertanyaan kepada seseorang yang berada di dalam Malaikat NakirMemiliki tugas untuk memberikan pertanyaan kepada seseorang yang berada di dalam Malaikat RaqibMemiliki tugas untuk mencatat semua pekerjaan yang baik yang telah dilakukan setiap Malaikat AtidMemiliki tugas untuk mencatat semua pekerjaan yang buruk yang telah dilakukan setiap Malaikat RidwanMemiliki tugas untuk menjaga dan mengatur kesejahteraan bagi penghuni Malaikat MalikMemiliki tugas untuk menjaga dan mengatur siksa bagi penghuni penjelasan tentang beriman kepada malaikat. Semoga dengan informasi ini dapat menambah wawasan maupun keimanan kita ya, detikers. Aamiin. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/rah
KajianIlmiah Tentang Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya Dalam perkataan Syaikh bin Baz Rahimahullah, "Dan pokok dari pokok-pokok keimanan adalah iman kepada Allah." Adapun pokok-pokok yang lain, maka semuanya adalah cabang dari iman kepada Allah 'Azza wa Jalla. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:
Salah satu keimanan yang wajib ada dalam hati seorang mukmin adalah keimanan kepada malaikat – malaikat Allah ﷻ. Karena beriman kepada malaikat termasuk salah satu rukun iman. Allah ﷻ berfirman لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّينَ… “Kebajikan itu bukanlah sekedar menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan para nabi” QS. Al – Baqarah 177. Begitupula disebutkan dalam sebuah hadits tatkala rasulullah ﷺ ditanya oleh malaikat Jibril, beliau ﷺ bersabda أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ “Iman adalah beriman kepada Allah, malaikat – malaikatNYa, kitab – kitabNya, para rasulNya, kepada hari akhir, dan kepada semua takdir baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk.” HR. Muslim no. 8. Makna beriman kepada malaikat Iman kepada malaikat adalah Meyakini dengan sebenar – benarnya tanpa ada keraguan dengan eksistensi malaikat dan mereka adalah makhluk Allah ﷺ. Mengenal para malaikat. Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang ghaib, diciptakan hanya untuk beribadah kepadaNya dan menjalankan segala tugas yang dibebankan kepada mereka. Malaikat adalah makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwasanya rasulullah ﷺ bersabda خلقت الملائكة من نور، وخلق الجان من مارج من نار، وخلق آدم مما وصف لكم “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah dikabarkan kepada kalian tanah.” HR. Muslim no. 2996. Diantara sifat – sifat malaikat 1. Memiliki fisik yang besar. Rasulullah ﷺ bersabda ketika menceritakan tentang malaikat Jibril إنما هو جبريل، لم أره على صورته التي خُلق عليها غير هاتين المرتين. رأيته منهبطاً من السماء، سادّاً عِظَمُ خَلْقه ما بين السماء إلى الأرض. “ Dia adalah Jibril, aku tidak pernah melihat bentuk asliny kecuali pada dua kesempatan. Aku melihatnya turun dari langit, bsar fisiknya menutupi antara langit dan bumi.” HR. Muslim no. 177. 2. Memiliki sayap. Allah ﷻ berfirma n ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing – masing ada yang memiliki dua, tiga dan empat sayap. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. QS. Fathir 1. 3. Tidak makan dan minum. Allah ﷻ berfirman menceritakan tentang nabi Ibrahim ketika menjamu para malaikat فَلَمَّا رَءَآ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۚ قَالُوا۟ لَا تَخَفْ إِنَّآ أُرْسِلْنَآ إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ “Maka tatkala Ibrahim melihat tangan mereka malaikat tidak menjamah makanan yang dihidangkan, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah malaikat-malaikat yang diutus kepada kaum Luth untuk mengadzab mereka”. QS. Hud 70. 4. Diberikan kemampuan untuk berubah ke wujud lain. فَٱتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا “Maka ia Maryam mengadakan tabir yang melindunginya dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami Jibril kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. QS. Maryam 17. 5. Selalu mentaati Allah ﷻ. Allah berfirman لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ “Para malaikat tersebut tidak mendurhakai Allah terhadap semuayang diperintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. At – Tahrim 6. Tugas – Tugas Malaikat. Para malaikat memiliki tugas – tugas yang telah ditetapkan Allah ﷻ. Diantara tugas – tugas malaikat yang Allah kabarkan adalah 1. Menyampaikan wahyu. Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah pemimpin para malaikat yaitu Jibril alaihissallam. Dalilnya adalah kisah turunnya wahyu kepada nabi Muhammad ﷺ di goa hira’. HR. Bukhari no. 6617. 2. Mengatur turunnya hujan. Malaikat yang mengatur turunnya hujan adalah malaikat Mikail. Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwasanya orang yahudi bertanya kepada rasulullah ﷺ “siapakah malaikat yang membawa wahyu kepadamu? Rasulullah ﷺ pun menjawab Jibril. Merekapun berkata Jibril yang datang membawa peperangan itu adalah musuh kami. Kalaulah seandainya engkau mengatakan Mikail yang datang membawa rahmat, menumbuhkan tanaman, dan menurunkan hujan niscaya kami akan mengikutimu”. Lalu Allah pun menurunkan firmanNya مَن كَانَ عَدُوًّا لِّلَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَىٰلَ فَإِنَّ ٱللَّهَ عَدُوٌّ لِّلْكَٰفِرِينَ “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir”. HR. Ahmad no. 2483 3. Mencabut nyawa Allah berfirman ﴿ قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ﴾ “Katakanlah “Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”.QS. As – Sajdah 11. 4. Meniup sangkakala tatkala kiamat. إن طرف صاحب الصور منذ وكل به مستعد نحو العرش مخافة أن يؤمر قبل أن يرتد إليه طرفه كأن عينيه كوكبان دريان “Sesungguhnya malaikat peniup sangkakala selalu melirik ke arah Arsy semenjak Allah tugaskan, khawatir andai ia diperintah meniupkannya sebelum kedipan kedua matnya, seolah-olah matanya adalah dua bintang yang memancar”. HR. Hakim no. 8676. 5. Penjaga manusia. Sebagian malaikat ada yang Allah tugaskan untuk menjaga manusia. Allah ﷻ berfirman لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. QS. Ar – Ra’d 11. Dan masih banyak lagi tugas – tugas malaikat yang disebutkan dalam al – quran dan sunnah, seperti menjaga surga, menjaga neraka, mengatur angin, Mencatat amalan manusia, mengatur petir, dan tugas – tugas lainnya. Berapa Jumlah Malaikat. Tersebar dimasyarakat kita bahwa jumlah malaikat ada sepuluh, namun apakah jumlah malaikat hanya sepuluh? Ternyata tidak demikian, jumlah malaikat sangat banyak dan tidak diketahui jumlahnya. Dalilnya adalah firman Allah ﷻ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri.” QS. Al Muddatstsir 31. Begitu pula sabda rasulullah ﷺ menceritakan tentang perjalanan beliau ketika mi’raj naik ke langit فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ “ Kemudian diperlihatkan kepadaku baitul ma’mur, lalu akupun bertanya kepada Jibril, Jibril pun menjawab ini adalah baitul ma’mur, setiap harinya selalu ada malaikat sholat di dalamnya, apabila mereka keluar dari baitul ma’mur mereka tidak aka nada kesempatan lagi untuk memasukinya.” HR. Bukhari no. 3207, Muslim no. 164. Tingkat keimanan kepada malaikat. Iman kepada malaikat bukan dalam satu tingkatab melainkan bertingkat – tingkat, ada keimanan secara ijmal umum dan ada keimanan secara tafshil terperinci. Keimanan secara umum adalah keimanan yang harus dimiliki oleh setiap muslim, tidak sah keimanannya jika tidak meyakininya. Beriman kepada malaikat secara ijmal adalah beriman bahwa malaikat adalah salah satu makhluk Allah dan diantara mereka ada yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi. Lihat penjelasan syaikh sholih ushoimy di sini . Inlah kadar minimal keimanan kepada malaikat. Dari penjelasan di atas kita paham bahwa tidak wajib bagi semua orang islam mengetahui nama – nama malaikat, tugas – tugas dan sifat – sifat mereka, karena jikalau mengetahui semua hal yang berkaitan dengan malaikat itu wajib dan menjadi syarat sah keimanan tentu akan memberatkan dan banyak kaum muslimin yang batal keimanannya. Sehingga kita katakan bahwa memahami masalah iman kepada malaikat secara terperinci hukumnya fardhu kifayah, harus ada orang – orang yang memahaminya seperti halnya mendalami ilmu agama lainnya. Namun, harus diketahui juga bahwa iman akan bertambah tiap kali bertambah ilmu, sehingga semakin seorang mengilmui tentang malaikat secara terperinci, semakin tinggi pulalah keimanannya. Buah dari beriman kepada Allah. 1. Menambah rasa pengagungan terhadap Allah ﷻ, karena memiliki para malaiakat yang agung dan menjadikan mereka tentaraNya. 2. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah ﷺ ketika kita tahu malaikat yang memiliki fisik yang besar dan sangat kuat, mereka takut kepada Allah, lalu bagaimana dengan manusia yang kecil dan lemah. 3. Melahirkan rasa takut untuk berbuat buruk tatkala dia menyadari bahwa ada malaikat yang akan mencatat setiap perbuatannya. Disusun Oleh Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله Selasa, Jum’at, 3 DzulHijjah 1441 H / 24 Jul 2020 M Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember ilmu hadits, Dewan konsultasi Bimbingan Islam Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini

Imankepada Malaikat merupakan rukun iman yang kedua setelah beriman kepada Allah swt. hal ini dimaksudkan agar manusia memiliki keyakinan bahwa Allah swt. mempunyai mahluk yang senantiasa patuh dan tidak pernah durhaka kepadaNya, yakni malaikat, yang memiliki tugas pokok bertasbih kepada Allah swt.

Jakarta - Rukun iman merupakan dasar kepercayaan dalam Islam yang wajib diamalkan oleh orang yang beriman. Rukun iman terdiri dari 6 artinya dasar atau pokok yang harus dikerjakan. Sementara iman, artinya yakin atau percaya. Hudarrohman dalam bukunya yang berjudul Rukun Iman menjelaskan, rukun iman dituangkan dalam diri orang yang beriman melalui 3 tahap. Antara lain, iman diyakini dalam hati, iman diikrarkan dengan lisan, dan iman diamalkan dengan anggota diyakini dalam hati mengandung pengertian percaya atau yakin dengan sepenuh hati bahwa alam semesta dan seluruh isinya diciptakan oleh Allah SWT. Contohnya adanya siang dan malam, adanya berbagai macam makhluk baik yang nyata maupun ghoib. Sedangkan iman diikrarkan dengan lisan, dilakukan dengan mengucap "Saya beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan saya beriman kepada ketetapan baik dan buruk dari itu, iman diamalkan dengan anggota badan yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Seperti sholat 5 waktu, puasa, zakat, tidak berbohong, dan lain pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikatakan bahwa rukun iman berjumlah Umar bin Khatthab ra. pada suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril. Kepada Rasulullah, Jibril bertanya, "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman."Rasulullah bersabda yang artinya "Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." HR. Muslim.Berdasarkan hadits di atas, berikut rukun iman yang wajib diyakini oleh umat Islam1. Iman kepada Allah SWT2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT4. Iman kepada rasul-rasul Allah SWT5. Iman kepada hari akhir6. Iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk datangnya dari Allah SWT qada' dan qadar.Makna rukun iman1. Iman kepada Allah SWTIman kepada Allah SWT artinya mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada wujud. Untuk dapat mengenal-Nya, kita harus mengetahui sifat-sifat yang dimiliki-Nya. Secara keseluruhan, sifat-sifat Allah ada 3 yaitu sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat juga 'Melihat Saksi dan Bukti Penyebaran Islam di Purwakarta'[GambasVideo 20detik] MakalahIman Kepada Malaikat MAKALAH STUDI ISLAM 2. IMAN KEPADA PARA MALAIKAT. Dosen Pengampu : Abdul Mukhlis Disusun Oleh: 1. Lisana Mufida (11004188) 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 9iP7EVCXJZGSXIhTPm-BlAI4GV8ncYZ29fmLyt_1Ep4h3zwDA04jsA== tetapitidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yg mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yg tidak lurus disebut munafik.

Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr pada 14 Jumadal Akhirah 1440 H / 19 Februari 2019 M. Penerjemah Ustadz Iqbal Gunawan, Download kajian sebelumnya Penjelasan Rukun Iman Status Program Kajian Tentang Pelajaran Penting untuk Umat Status program Kajian Tentang Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap ahad & senin pukul - WIB. Kajian Ilmiah Tentang Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya Dalam perkataan Syaikh bin Baz Rahimahullah, “Dan pokok dari pokok-pokok keimanan adalah iman kepada Allah.” Adapun pokok-pokok yang lain, maka semuanya adalah cabang dari iman kepada Allah Azza wa Jalla. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala لٌّ آمَنَ بِاللَّـهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ﴿٢٨٥﴾ “Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan Rasul-RasulNya. Mereka mengatakan “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasulNya”, dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat”. Mereka berdo’a “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali“. QS. Al-Baqarah[2] 285 Firman Allah Azza wa Jalla وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ “Dan malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-RasulNya” Semua adalah pokok-pokok yang menjadi cabang dari pokok keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka iman kepada Allah adalah inti atau pokok utama dari semua pokok-pokok keimanan. Yang dimaksud dengan iman kepada Allah adalah beriman dengan keesaan Allah Azza wa Jalla. Keesaana Allah pada RububiyahNya, uluhiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya. Dari sini kita ketahui bahwasanya pokok iman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dibangun diatas tiga rukun yang seorang hamba tidak dikatakan beriman yang benar kepada Allah kecuali dengan mengimani rukun-rukun tersebut. Rukun pertama dari rukun iman kepada Allah yaitu beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada rububiyahNya. Maksudnya adalah meyakini bahwasanya hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan, memberi rezeki, mengatur alam ini, menghidupkan, mematikan. Dan bahwasanya seluruh perkara itu berada ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan seluruh makhluk semuanya berada dibawah aturan dan kekuasaan Allah Tabaraka wa Ta’ala. Maka Allah Azza wa Jalla adalah Rabbul Alamin, Tuhan semesta alam, pencipta seluruh alam ini. Dialah yang menguasai dan mengatur alam ini, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah yang memberi, Dialah yang menghalangi, yang mengangkat, yang menurunkan, Dialah yang memuliakan, Dialah yang menghinakan, Dialah yang menghidupkan, dan Dialah yang mematikan. Seluruh perkara dan urusan berada ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan seluruh ciptaan adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia memutuskan apa yang Ia kehendaki. Tidak ada yang dapat menolak keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman قُلِ اللَّـهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٦﴾ “Katakanlah “Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Ali-Imran[3] 26 Juga firman Allah هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّـهِ يَرْزُقُكُم “Apakah ada pencipta selain Allah yang memberi rezeki kepada kalian?” QS. Fatir[35] 3 Rukun kedua dari rukun iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Asma dan sifatNya dalam nama-nama dan sifat-sifatNya. Dan bahwasanya Allah Tabaraka wa Ta’ala mempunyai nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang indah. Allah Ta’ala berfirman وَلِلَّـهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا “Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik maka serulah Allah dengan nama-nama tersebut.” QS. Al-A’raf[7] 180 Juga Allah Azza wa Jalla berfirman قُلِ ادْعُوا اللَّـهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَـٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ “Katakanlah “Serulah nama Allah atau serulah nama Rahman dengan apapun engkau menyeru, maka Allah mempunyai nama-nama yang indah.” QS. Al-Isra'[17] 110 Juga Allah Azza wa Jalla berfirman هُوَ اللَّـهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّـهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٢٣﴾ هُوَ اللَّـهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٢٤﴾ “Dialah Allah Yang tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS. Al-Hasyr[59]24 Dan diantara rukun iman kepada Allah adalah beriman dengan nama-nama dan sifat-sifatNya. Yaitu dengan cara kita menetapkan apa yang tertera dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah. Kita tidak menanyakan atau mengatakan begini bentuknya atau mempermisalkan dengan makhlukNya atau kita menyelewengkan ayat-ayat tersebut atau bahkan menolaknya. Ini tidak benar. Dan kita juga meniadakan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala apa yang Ia tiadakan dari diriNya, dan apa yang ditiadakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam haditsnya. Kita tidak boleh melangkahi dalam bab ini Kitabullah dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah pernah mengatakan نصِفُ اللهَ بما وصف به نفسَه، وما وصفه به رسوله، لا نتجاوزالقرآنَ والحديث “Kita mensifati Allah dengan apa yang telah Allah sifatkan diriNya, dan dengan apa yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kita tidak boleh melangkahi Al-Qur’an dan hadits.” Maka barangsiapa yang tidak beriman dengan nama-nama Allah dan sifat-sifatNya, berarti dia tidak beriman kepada tidak mungkin seseorang dikatakan beriman kepada Allah jika aa mengingkari nama-nama Allah walaupun hanya satu. Karena mengingkari satu saja dari nama dan sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka itu adalah suatu kekufuran. Dalilnya adalah Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَـٰنِ ۚ قُلْ هُوَ رَبِّي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ ﴿٣٠﴾ “Dan mereka mengingkari nama Rahman. Katakanlah “Dialah Rabbku tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia; hanya kepadaNya aku bertawakkal dan hanya kepadaNya aku kembali“. QS. Ar-Ra’d[13] 30 Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla menyebutkan pengingkaran orang kafir terhadap nama ar-Rahman adalah sebuah kekufuran. Maka tidak dikatakan seorang beriman kepada Allah jika dia tidak beriman dengan nama-nama dan tidak beriman dengan sifat-sifat Allah yang tertera dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Rukun ketiga dari rukun-rukun keimanan kepada Allah Azza wa Jalla yaitu beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada uluhiyyahNya. Hanya Allah Azza wa Jalla yang berhak disembah. Allah Ta’ala berfirman وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama” QS. Al-Bayyinah[98] 5 Juga firman Allah وَاعْبُدُوا اللَّـهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” QS. An-Nisa[4] 36 Juga firman Allah وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu” QS. An-Nahl[16] 36 Juga firman Allah وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia” QS. Al-Isra[17] 23 Juga firman Allah Azza wa Jalla melalui lisan Nabi Ibrahim Alaihis Salam إِنَّنِي بَرَاءٌ مِّمَّا تَعْبُدُونَ ﴿٢٦﴾ إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah kecuali yang menciptakan aku” QS. Az-Zukhruf[43] 26 Dan ayat-ayat yang semakna dengan ayat ini sangat banyak sekali. Maka beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam uluhiyyahNya, yaitu dengan cara meyakini bahwasanya hanya Allah yang berhak disembah. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Dan mengikhlaskan seluruh ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang hamba wajib mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam ketundukan, dalam ruku’nya, dalam sujudnya, juga ketika ia menyembelih dan bernadzar serta ibadah-ibadah yang lainnya. Dan ini adalah makna dari kalimat Laa Ilaaha Illallah. Seorang yang mengatakan Laa Ilaaha Illallah, tidak berdo’a kecuali kepada Allah, tidak beristighotsah kecuali kepada Allah, tidak bertawakal kecuali kepada Allah, tidak menyembelih kecuali untuk Allah, tidak bernadzar kecuali untuk Allah Tabaraka wa Ta’ala. Ia tidak mengangkat tangannya dalam berdo’a kecuali meminta kepada Allah, tidak mengatakan, “Pertolonganmu wahai Rasulullah,” atau “Pertolonganmu wahai Fulan”. Karena orang yang mengatakan seperti ini berarti dia tidak mengetahui hakikat keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan juga tidak mengetahui hakikat apa yang didakwahkan oleh para Rasul Allah yang telah diutus. Allah Azza wa Jalla berfirman قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾ لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ ﴿١٦٣﴾ “Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah”.” QS. Al-An’am[6] 163 Dengan tauhid inilah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diperintahkan. Dan dengannya ia menghabiskan hidupnya dalam berdakwah kepada tauhid ini. Sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam إذَا سَأَلْت فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْت فَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوك بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوك إلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَك، وَإِنْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوك بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوك إلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْك؛ رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ، وَجَفَّتْ الصُّحُفُ “Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan, maka mohon pertolonganlah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan manfaat bagimu, maka mereka tidak mampu melakukannya, kecuali dengan suatu yang telah Allah tuliskan bagimu, dan seandainya pun mereka bersatu untuk membahayakanmu, maka mereka tidak mampu melakukannya, kecuali dengan suatu yang telah Allah tuliskan akan menimpamu, pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” HR. Tirmidzi Ini adalah makna iman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Dan rukun ini dibangun diatas tiga rukun. Agama Islam ini dinamakan agama tauhid karena keimanan diatas tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dalam rububiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya, juga dalam uluhiyyahNya. Seorang tidaklah dikatakan beriman kepada Allah kecuali dia beriman dengan tiga rukun ini. Juga beriman dan melaksanakan konsekuensi dari keimanan ini dengan mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikhlaskan ibadah hanya kepadaNya. Simak pada menit ke-2118 Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Jangan lupa untuk turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, google+, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook

2Iman Kepada Malaikat. merekayasa atau menyimpang dari apa yang telah dicontohkan oleh rasul termasuk kategori "bid'ah," dan bid'ah adalah kesesatan. Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman. Di dalam al-Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering digandengkan dengan beriman Jakarta - Iman kepada malaikat adalah satu dari enam rukun iman dalam Islam. Ada sejumlah hikmah beriman kepada malaikat yang bisa dipetik setiap buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Istiqomah dan Ulfa Wulan Agustina, beriman kepada malaikat adalah mempercayai bahwa Allah SWT menciptakan malaikat dari nur cahaya untuk patuh dan taat kepada Allah SWT dan menjalankan mengenai perintah beriman kepada malaikat termaktub dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 285. Allah SWT berfirman, اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥Artinya "Rasul Muhammad beriman pada apa Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Mereka berkata, "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat kami kembali."Ada 10 nama malaikat yang wajib kita imani. Di antaranya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Setiap malaikat mengemban tugasnya masing-masing, mulai dari menyampaikan wahyu, mengatur rezeki, hingga menanyai manusia di alam banyak pelajaran yang bisa dipetik dari beriman kepada malaikat. Disebutkan dalam Makalah Agama Islam yang disusun oleh Ahmad Sandi dan Moh. Rizki Abdulloh, salah satu hikmah beriman kepada malaikat adalah dapat menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah itu, beriman kepada malaikat juga bisa membuat kita senantiasa hati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan. Sebab, apapun yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan malaikat Allah buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak oleh Masan dan buku Akidah Akhlak oleh Fida' Abdilah dan Yusak Burhanudin, berikut hikmah beriman kepada malaikat lainnya,Dapat mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagai makhluk Allah SWT yang paling sempurna, kita mestinya malu kepada Allah SWT jika tidak patuh menaati perintah-Nya dan menjauhi sifat disiplin dan ikhlas dari malaikat dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Sifat luhur tersebut bisa dijadikan contoh dalam rangka beribadah kepada Allah berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat mengingat setiap perbuatan manusia dicatat oleh keagungan, kebesaran, dan kekuatan Allah SWT. Oleh karena itu, kita semakin tunduk dan patuh kasih sayang dan penjagaan Allah SWT terhadap hamba-Nya. Dengan demikian, menambah rasa syukur dan tidak merasa tersaing di bumi, mengingat malaikat selalu bersama dan menjaga tegar, dan berani dalam menghindari kepercayaan yang berhati-hati dalam melakukan berbagai perbuatan. Sebab, semua perbuatan kita diawasi dan dicatat ibadah kepada Allah beriman kepada malaikat juga dapat menambah kita giat dalam berusaha karena tidak ada rezeki yang diturunkan oleh malaikat Allah SWT tanpa usaha dan kerja keras. Demikian menurut rangkuman dari buku-buku Video "Kartini, Islam dan Hadiah Pernikahan Tafsir Al-Qur'an" [GambasVideo 20detik] kri/erd
Termasukpokok keimanan adalah kita beriman bahwa para Rasul Allah memiliki nama. Sebagiannya diberitakan kepada kita dan sebagiannya tdak diberitakan kepada kita. Yang diberikan kepada kita seperti Muhanmad, Ibrahim, Musa, 'Isa, dan Nuh 'alahimus shalatu wa salaam. Kelima nama tersebut adalah para Rasul 'Ulul Azmi.
Jakarta - Apa yang kamu ketahui tentang iman? Pengetahuan tentang iman dapat dipahami melalui dalil-dalil Al Quran atau pun hadits Rasulullah informasi yang dijelaskan dalam Al Quran maupun hadits, penjelasan mengenai hal ini dapat dibagi menjadi tiga poin pembahasan. Tiga poin yang dimaksud di antaranya arti iman, rukun iman, dan iman kepada Allah Arti imanIman artinya percaya sebagaimana yang dikutip dari buku Islamologi Arti Iman karya Maulana Muhammad Ali. Akar katanya berasal dari kata amana yang mengandung arti ia percaya. Jika digunakan menurut wazan transitif artinya menganugerahkan ketentraman atau itu, iman artinya menurut segi istilah disebut sebagai keyakinan bulat yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lidah, dan dimanifestasikan dengan amalan atau pembenaran dengan penuh keyakinan. Tanpa adanya sedikit pun keraguan mengenai ajaran yang datang dari Allah dan Rasulullah SAW."Seseorang dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan," tulis Malikus Solekha dalam buku Pendidikan Agama Islam Materi Pembelajaran Perguruan Iman juga disebutkan dalam hadits dari Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu, ia berkata pada suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril. Jibril bertanya pada Rasulullah,فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِArtinya "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." HR Muslim.Merujuk pada hadits tersebut, iman mencakup enam rukunnya yang wajib diyakini oleh umat muslim. Sejalan dengan arti iman secara bahasa dan istilahnya, maka iman mendatangkan manfaat bagi kehidupan. Rasa percaya sesuai ketentuan rukun iman memungkinkan seseorang tidak mudah buku Rukun Iman oleh Hudarrohman, rukun iman merupakan pokok-pokok kepercayaan dalam Islam yang harus dikerjakan orang yang beriman dan dituangkan dalam diri melalui tiga tahap. Tiga tahap itu di antaranya iman diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota enam rukun iman yang wajib diyakini oleh umat muslim. Hal ini tertuang dalam firmanNya melalui surat An Nisa ayat 136 yang berbunyi,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًاArtinya "Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada kitab Al Quran yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."Merujuk pada ayat di atas, enam rukun iman yang dimaksud yakni,1. Iman kepada Allah SWT2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT4. Iman kepada rasul-rasul Allah SWT5. Iman kepada hari akhir6. Iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk datangnya dari Allah SWT qada' dan qadar.3. Pengertian iman kepada AllahRukun iman yang paling utama dan pertama adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada wujud. Artinya, setiap muslim wajib mempercayai-Nya walaupun belum pernah melihat wujud-Nya, mendengar suara-Nya, bahkan dapat mengenal-Nya, umat muslim harus mengetahui sifat-sifat yang dimiliki-Nya. Secara keseluruhan, sifat-sifat Allah dibagi menjadi 3 kelompok yakni sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat wajib Allah SWT artinya sifat kesempurnaan yang pasti ada pada Allah SWT. Sebaliknya, sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sementara itu, sifat jaiz Allah SWT adalah sifat kebolehan atau kekuasaan Allah untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Hal ini merupakan wewenang mutlak salah satu dasar kepercayaan utama bagi umat muslim, sudah sepatutnya kita semua memiliki pengetahuan tentang iman. Jadi, semoga informasi ini bisa menambah wawasanmu ya. Aamiin. Simak Video "Maestro Kaligrafi Indonesia" [GambasVideo 20detik] rah/row Demikianpula keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di antaranya : 1. Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan mengharapkan pahalanya kelak di ahri akhir. 2. Merasa takut ketika melakukan kemaksiatan dan rela dengan maksiatnya karena khawatir mendapat siksa di hari akhir. h8KA.
  • zp3n038gx6.pages.dev/375
  • zp3n038gx6.pages.dev/4
  • zp3n038gx6.pages.dev/674
  • zp3n038gx6.pages.dev/281
  • zp3n038gx6.pages.dev/155
  • zp3n038gx6.pages.dev/725
  • zp3n038gx6.pages.dev/923
  • zp3n038gx6.pages.dev/908
  • iman kepada malaikat termasuk pokok keimanan dalam kategori